- Back to Home »
- Manajemen
Posted by : Unknown
Thursday, November 13, 2014
Bab1
Manajemen
Pengertian manajemen sangat banyak dan satu pengertian
tentang manajemen tidak dapat mewakili pengertian lain secara universal.
Menurut T. Hani Handoko (1997), tidak ada definisi manajemen yang dapat
diterima secara universal. Marry Parker Follet (Tohirin, 2008: 271) mengatakan
bahwa manajemen merupakan seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Menurut Stephen P.Robbins dan Marry Coulter (2004), manajemen adalah proses
pengoordinasian kegiatan – kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut
terselesaikan secara efektif, efesien, dan melalui orang lain.
Menurut Stoner (Tohirin, 2008:272), manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha – usaha
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Pengertian yang tidak jauh berbeda dikemukakan oleh Ismail
Solihin (2009), yakni manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
2. Definisi Manajemen
Definisi
Manajemen dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Manajemen
merupakan sebuah proses. Artinya, seluruh kegiatan manajemen yang dijabarkan ke
dalam empat fungsi manajemen dilakukan secara berkesinambungan dan semuara pada
pencapai tujuan.
b. Pencapaian
tujuan dilakukan melalui serangkaian aktivitas yang dikelompokkan ke dalam fungsi – fungsi managemen dan
mencakup fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.
c. Pencapaian
tujuan dilakukan secara efektif dan efesien. Efektifitas merujuk pada
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Adapun efisiensi
menunjukan pencapaian tujuan secara optimal dengan menggunakan sumber daya yang
paling minimal.
d. Pencapaian
tujuan perusahaan dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya organisasi.
3.
Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni
Manajemen
suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, dapat dipahami unsur dari
keduanya tidak dapat dipisahkan.Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan,
karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi sebuah
teori. Hal ini dikarenakan dalam menjelaskan gejala-gejala manajemen,
gejala-gejala ini telah diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang
dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam bentuk sebuah
teori.
Sedangkan
manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa didalam mencapai suatu
tujuan diperlukan kerjasama dengan orang lain, bagaimana cara memerintahkan
orang lain agar dapat bekerjasama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada
umumnya adalah managing (mengatur), untuk mengatur inilah diperlukan sebuah
seni, dimana orang lain melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
4.
Manajemen dan Manejer
Manajer
Sebagai Pelaksana Manajemen Peran Manajer dalam Organisasi
Manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan
kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota dari anggota.
Tugas manajer adalah memastikan bahwa keseluruhan tujuan yang telah ditetapkan
oleh organisasi dapat diwujudkan melalui rangkaian kegiatan manajemen, baik
yang bersifat fungsional maupun bersifat operasional.
Keahlian–keahlian
Manajemen Untuk dapat mengimplementasikan kegiatan manajemen
sesuai dengan fungsinga masing – masing maka diperlukan keahlian manajemen
(managerial skill). Keahlian teknis ( technical skills ) : keahlian yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaan spesifik tertentu. Keahlian berkomunikasi
dan berinteraksi dengan masyarakat (human relation skils) : organisasi dalam
bernegosiasi, memotivasi, meyakinkan orang dll. Keahlian konseptual (conceptual
skills) : keahlian berpikir secra sistematis, abstrak. Keahlian pengambilan
keputusan (decision making skills) : keahlian dalam mengidentifikasi masalah
serta menawarkan berbagai alternatif solusi. Keahlian dalam mengelola waktu
(time management skills): keahlian dalam memanfaatkan waktu secara efisien dan
efektif.
5.
Tingkatan Manajemen
Pada
organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer
puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya
digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di
bagian bawah dari pada di puncak).antara lain adalah :
a. Manejemen lini pertama (first-line
management),
dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen
tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non manajerial
yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer
departemen, atau mandor (foreman).
b. Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen
yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas
sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di
antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
c. Manajemen puncak (top
management),
dikenal pula dengan istilah executive officer,
bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan
mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top
manajemen adalah CEO (Chief
Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
6. Fungsi – Fungsi Managemen
Fungsi-fungsi
managemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam managemen
berdasarkan fungsinya masing-masing dalam mengikuti satu tahapan tertentu dalam
pelaksanaannya. Fungsi-fungsi managemen, sebagaimana diterangkan oleh Nickels
McHugh (1997), terdiri atas empat fungsi, antara lain perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan
(controlling).
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah sejumlah kegiatan
yang ditentukan sebelumnya untuk dilaknasakan pada periode tertentu dalam
rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
Menurut Bintoro Tjokroaminoto (Husaini Usman, 2010:65), perencanaan adalah
proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan
dalam mencapai tujuan tertentu. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan
organisasi yang dinginkan, perlu dilakukan perencanaan yang matang.
Kegiatan perencanaan menyangkut upaya
yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan pada masa yang akan datang
serta pembentukan strategi dan teknik yang tetap untuk mewujudkan target atau
organisasi, yaitu cara merencanakan bisnis yang ramah lingkungan, cara
merancang organisasi bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan global, dan
sebagainya.
2. Fungsi
Pengorganisasian (Organizing)
Menurut Handoko
(Husnaini Usman, 2010:146), engorhanisasian adalah :
a. Penentuan
sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Proses
perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan dapat membawa hal-hal
tersebut kea rah tujuan.
c. Penugasan tanggung jawab tertentu.
d. Pendelegasian
wewenang yang diperlukan individu-individu tertentu untuk melaksanakan
tugasnya. Manager akan mengelompokkan dan menentukan kegiatan penting untuk
memberikan kekuasaan kepada orang-orang tertentu (staf) untuk melaksanakan
kegiatan itu.
Kegiatan
pengorganisasian menyangkut cara strategi dan teknik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang cepat dan tangguh,
system dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa
semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efesien untuk
mencapai tujuan organisasi.
3. Fungsi Pelaksanaan
(Actuating)
Pelaksanaan merupakan tahapan
realisasi rencana yang telah disusun sebelumnya dengan mengacu pada
pengorganisasian. Dalam proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh
seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak
tersebut dapat menjalankan tangung jawabnya dengan penuh kesadaran dengan
produktivitas yang tinggi.
4. Fungsi Pengawasan
(Controlling)
Pengawasan adalah proses yang
dilakukan untuk memastikan seluruh
rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, di
implementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun
sebagai perubahan terjadi dalam lingkungan bisnis yang terjadi.
Kegiatan pengawasan merupakan
penilaian terhadap pelaksanaan program mulai dari awal perencanaannya hingga
pelaksanaannya. Pengawasan dilakukan oleh seorang koordinator pengawas,
kemudian koordinator menggunakan administrasi, yaitu men (sumber daya
manusia/personil), material (bahan-bahan), machines (peralatan, sarana dan
prasarana), method (metode/layanan), money (sumber dana), dan market
(pengguna).
7.
Keterampilan Managerial
Menurut
Bigelow (1998),
sebenarnya tidak banyak teks yang mendefinisikan apa yang dimaksud dengan
keterampilan manajerial. Banyak teks yang lebih menekankan kepada proses
pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan daripada mendefinisikan secara
spesifik keterampilan manajerial. Namun berdasarkan kompilasi beberapa teks,
keterampilan manajerial berkaitan dengan teori, teknik, dan pedoman perilaku,
yang bila diaplikasikan secara tepat akan meningkatkan performa keberhasilan
seorang manager. Sekarang, mari kita telaah lebih lanjut ranah properti
keterampilan ini.
A. Keterampilan Teknis
Keterampilan ini meliputi pemahaman
dan kompetensi dalam aktivitas yang spesifik, khususnya yang berkaitan dengan
suatu metode, proses, prosedur tertentu yang bersifat teknis. Ia melibatkan
pengetahuan dan kemampuan analitis yang khusus dan mempunyai tahapan pemecahan
masalah (troubleshooting) yang relative baku/standar. Dalam terminologi
pelatihan, maka pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaan (vocational dan on
the job training) besar manfaatnya dalam rangka mengembangkan keterampilan ini.
B.
Keterampilan Inter-personal
Ini berhubungan dengan kemampuan
untuk bekerja dengan, memahami dan memotivasi orang lain, memahami sudut
pandang dan perilaku atasan, rekan sejawat, dan bawahan terhadap suatu masalah
dan memposisikan dirinya secara proporsional. Seseorang yang mempunyai
kemampuan ini kiranya cukup sensitive terhadap keinginan dan motivasi orang
lain dalam kelompoknya sehingga dia dapat memperkirakan tindakan apa yang perlu
dan hasil yang yang diharapkan. Keterampilan ini bisa juga diklasifikasikan
dalam :
a. kepemimpinan dalam kelompok sendiri
(intra-group skill), dan
b. keterampilan dalam mengelola
hubungan antar kelompok (inter-group skill).
C. Keterampilan Konseptual
Keterampilan ini melibatkan
kemampuan untuk melihat suatu perusahaan/organisasi secara utuh, mengenali cara
kerja dan ketergantungan bermacam-macam fungsi yang ada, dan lebih jauh lagi
untuk memahami hubungan antara perusahaan/organisasinya dan industri,
masyarakat, dan situasi ekonomi dan sosial secara umum.
Daftar
Pustaka
Diniaty, Amirah.2012.Evaluasi
Bimbingan dan Korseling.Pekanbaru:Zanafa Publishing.
Handoko,T.Hani.Manajemen.Yogyakarta”BPFE.
Tohirin.2008.Bimbingan dan
Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi).Jakarta:Raja Grafindo
Persada.
Usman.Husaini.2009.Manajemen.
Yogyakarta:Bumi Aksara.