Posted by : Unknown
Monday, December 29, 2014
Pengorganisasian
A. Pengorganisasian
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua
dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan
lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur
organisasi.
2.
Teori – teori Organisasi
Organisasi menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah (1) kesatuan (susunan dsb) yg terdiri atas
bagian-bagian (orang dsb) dll perkumpulan dsb untuk tujuan tertentu; (2)
kelompok kerja sama antara orang-orang yg diadakan untuk mencapai tujuan
bersama.
Organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu organisasi dalam arti statis (sebagai sesuatu yang tidak bergerak/diam),
dan organisasi dalam arti dinamis (organisme sebagai suatu organ yang hidup,
suatu organisme yang dinamis/proses kerjasama antara orang-orang yang tergabung
dalam suatu wadah tertentu untuk mencapai tujuan bersama seperti yang telah
ditetapkan secara bersama pula).
Organisasi ditandai adanya kepemimpinan, dan hal
ini termasuk kedalam salah satu faktor penting bagi keorganisasian, seperti
ungkapan Davis yang menyebutkan bahwa “Organization is any group of individual
that is working toward some common end under leadership.”(organisasi adalah
suatu kelompok orang yang sedang bekerja ke arah tujuan bersama dibawah
kepemimpinan (Davis, 1951,).
Teori organisasi adalah suatu konsepsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi sehingga dapat lebih berhasil bahkan pada gilirannya organisasi dapat mencapai sasaran yang ditetapkan, adapun yang dimaksud masalah itu sendiri adalah segala sesuatu yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
Masalah yang dihadapi oleh organisasi sangat
kompleks dari setiap masalah organisasi yang sangat kompleks itu memunculkan
berbagai kajian untuk lebih memahami efektifitas organisasi. Dari usaha
intelektual itu kemudian berkembanglah berbagai teori organisasi dengan
berbagai kaidah dan rumusnya.
Ada 9 macam teori organisasi yaitu teori
organisasi klasik, teori organisasi birokrasi, teori organisasi human
relations, teori organisasi perilaku, teori proses, teori organisasi
kepemimpinan, teori organisasi fungsi, teori organisasi pembuatan keputusan dan
teori organisasi kontingensi.
1. Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi klasik disebut juga teori
organisasi tradisional, teori organisasi spesialisasi, atau teori struktural.
Ada 10 macam prinsip organisasi diantaranya : (1) prinsip penetapan tujuan yang
jelas; (2) prinsip kesatuan perintah; (3) prinsip keseimbangan; (4) prinsip
pendistribusian pekerjaan; (5) prinsip rentangan pengawasan; (6) prinsip
pelimpahan wawasan; (7) prinsip departementasi; (8) prinsip penetapan pegawai
yang tepat; (9) prinsip koordinasi dan (10) prinsip pemberian balas jasa yang
memuaskan.
Pada dasamya teori organisasi birokrasi menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan, organisasi harus menjalankan strategi sebagai berikut:
a. Pembagian dan penugasan pekerjaan secara khusus
b. Prinsip hierarki atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada atasannya langsung.
c. Promosi didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan dilindungi dari pemberhentian sewenang-wenang dan yang demikian disebut prinsip loyalitas.
d. Setiap pekerjaan dilaksanakan secara tidak memandang bulu, tidak membeda-bedakkan status sosial, tidak pilih kasih. Strategi ini dinamakan prinsip impersonal
e. Tiap-tiap tugas dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurut suatu sistem tertentu berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak. Strategi ini dinamakan prinsip uniformitas
3. Teori Human Relations
Teori ini disebut juga teori hubungan
kemanusiaan, teori hubungan antara manusia, teori hubungan kerja kemanusiaaan
atau the human relations theory. Suatu hubungan dikatakan hubungan kemanusiaan
apabila hubungan tersebut dapat memberikan kesadaran dan pengertian sehingga
pihak lain merasa puas. Pengertian tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu hubungan manusia secara luas dan secara sempit. Dalam arti luas hubungan
kemanusiaan adalah hubungan antara hubungan seseorang dengan orang lain yang
terjadi dalam suatu situasi dan dalam semua bidang kegiatan atau kehidupan
untuk mendapatkan suatu kepuasan hati.
4. Teori Organisasi perilaku
Teori ini disebut merupakan suatu teori yang
memandang organisasi dari segi perilaku anggota organisasi. Teori ini
berpendapat bahwa baik atau tidaknya, berhasil tidaknya organisasi mencapai
sasaran yang telah ditetapkan berasal dari para anggotanya.
5. Teori Organisasi Proses
Suatu teori yang memandang organisasi sebagai
proses kerjasama antara kelompok orang yang tergabung dalam suatu kelompok
formal. Teori ini memandang organisasi dalam arti dinamis, selalu bergerak dan
didalamnya terdapat pembagian tugas dan prinsip-prinsip yang bersifat umum
(Universal).
Teori ini beranggapan bahwa berhasil tidaknya
organisasi mencapai tujuan tergantung sampai seberapa jauh seorang pemimpin
mampu mempengaruhi para bawahan sehingga mereka mampu bekerja dengan semangat
yang tinggi dan tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien dan efektif,
adapun sedikitnya kajian atas teori organisasi yang berhubungan dengan masalah
kepemimpinan dapat dibedakan atas:
a. Teori Otokratisb. Teori Demokrasi
c. Teori kebebasan (Teory laissez fairre)
d. Teori Patnernalisme
e. Teori Personal atau pribadi.
f. Teori Non-Personal
7. Teori Organisasi Fungsi
Fungsi adalah sekelompok tugas atau kegiatan yang
harus dijalankan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai pemimpin atau
manager guna mencapai tujuan organisasi. Sekelompok kegiatan yang menjadi
fungsi seorang pemimpin atau manager terdiri dari kegiatan menyusun perencanaan
(Planning), pengorganisasian (Organizing), pemberian motifasi atau bimbingan (Motivating),
pengawasan (Controlling), dan pengambilan keputusan (Decision making).
8. Teori Pengambilan Keputusan
Teori ini berlandaskan pada adanya berbagai
keputusan yang dibuat oleh para pejabat disetiap tingkatan, baik keputusan di
tingkat puncak yang memuat ketentuan pokok atau kebijaksanaan umum, keputusan
di tingkat menengah yang memuat program-progam untuk melaksanakan keputusan
adminitratif, maupun keputusan di tingkat bawah.
Teori ini berlandaskan pada pemikiran bahwa pengelolaan organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila pemimpin organisasi mampu memperhatikan dan memecahkan situasi tertentu yang sedang dihadapi dan setiap situasi harus dianalisis sendiri.
Dari semua teori ini, tidak satu teori pun yang
dianggap paling lengkap atau paling sempurna, teori-teori itu satu sama lain
saling mengisi dan saling melengkapi. Teori dianggap baik dan tepat apabila
mampu memperhatikan dan menyesuaikan dengan lingkungan dan mampu
memperhitungkan situasi-situasi tertentu.
B. Pengertian Struktur Organisasi
Struktur
organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.
Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut
diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.
Struktur Organisasi dapat
didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur
organisasi terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan
ukuran satuan kerja.
1. Pembagian Kerja
Pembagian
kerja adalah merupakan penjadwalan kerja personila karyawan di suatu
perusahaan.Fungsi pembagian kerja ini untuk memudahkan dan menghindarkan
bentrok kerja.Diwujudkan untuk mengelompokan tugas sesuai dengan tanggung jawab
masing-masing personil atau unit kerja.Dengan jadwal ataupun definisi pembagian
pekerjaan akan disesuaikan dengan kemampuan seorang atau unit lebih
terlihat,dan yang jelas lebih mengurangi tingkat kerumitan.Yang pastinya akan
lebih efektif dan efisiensi.Dalam perusahaan taupun organisasi memiliki tingkat
manajemennya masing-masing ,dari tingkat manajemen atas(top manager) atau (SPL)
Stategic Planing Level,Midle manager atau (MCL) Manajement Control Unit,Tingkat
manager paling bawah atau (OCL)Operational Control Level.Penjelasan dari
tingkatan ini adalah:
1. Top manager (SPL) Strategic Planing Level
Adalah
Tingkat manager paling atas yaitu tugasnya adalah sebagai pembuatan
Rencana/planing.Perumusan strategi dan sasaran.Biasanya tingkat management ini
mengambil informasi dari lingkungan luar,maksutnya karna pentingnya informasi
ini untuk kepentingan apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat luas,dengan
begini si manager ini membuat rencana apa yang harus dikerjakan oleh
perusahaannya agar hasil produksinya nanti dapat mendapat minat tinggi dari
konsumen luas.Dan juga dalam hal pelaporan keadaan di perusahaan atau
organisasi tingkat ini lebih mengambil informasi perusahaan secara ringkas
saja.misal omset bulan ini mencapai target atau tidak,dan berapa
jumlahnya,tingkat ini hanya menerima laporan akhir saja.karena tugas untuk
membuat laporan sudah ada yang mengerjakannya.
2. Midle Manager (MCL) Management Control Level
Adalah
tingkatan manager tengah bertugas pengendalian managemen,Yaitu membuat
rumusan anggaran dan alokasi sumber daya.Melaksanakan tugasnya yang
informasinya bersumber dari internal.dan membuat laporannya secara rinci karena
dia bertanggng jawab melaporkana hasil dan kondisi perusahaan atau organisasi.
3.Tingkat bawah manager (OCL) Operational Control Manager
Adalah
tingkatan manager paling bawah bertugas pengendalian operasional,yaitu
pengendalian aktivitas dan laporan prestasi.Ikatan manajemen yang bertanggung
jawab atas pekerja dibawahnya.Tingkat ini mengambil informasi dari
internal,karena mengerjakan apa yang akan dilakukan oleh karyawan atau personil
sesuai dengan rancangan dari manajement tingkat atas.Membuat laporan hasil
kerja atau transaksi diperusahaan dengan rinci,karena tingkat ini bertugas
melaporkan semua hal yang ada dalam perusahaan.
Dengan
adanya pembagian kerja seperti diatas memudahkan pekerjaan dan terorganisasi.masing-masing
divisi mempunyai tugas masing-masing.
2.
Bentuk – bentuk Organisasi
Salah satu usaha untuk menjamin adanya
fleksibilitas dalam rangka pengembangan organisasi, maka bentuk organisasi
harus diusahakan sesederhana mungkin.Dalam perkembangannya sampai sekarang ini
pada pokoknya ada enam (6) macam bentuk organisasi yang masing-masing mempunyai
kebaikan dan keburukkanya. Keenam macam bentuk itu ialah :
1.
Organisasi Lini
2.
Organisasi Fungsional
3.
Organisasi Lini dan Staff
4.
Organisasi Fungsional dan Lini
5.
Organisasi Matrik
6.
Organisasi Komite
C. Departementasi
Departementasi
adalah aktivitas untuk menyusun satuan satuan organisasi yang akan diserahi
bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu. Efesiensi kerja tergantung kepada
keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi.
Proses penentuan cara bagaimana kegiatan dikelompokkan disebutkan
departementasi.
1. Departementasi Fungsional
Departemen
Fungsional adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis
untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling
umum dan bentuk dasar departementasi. Individu dikelompokkan berdasarkan
ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya
terbagi dalam bagian administrasi, dan bagian operasi.
Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan.
Departementasi Fungsional, organisasi menurut fungsi menyatukan semua orang yang terlibat dalam satu aktivitas atau beberapa aktivitas berkaitan yang disebut fungsi dalam satu departemen. Seperti pemasaran atau keuangan dikelompokkan ke dalam 1 unit. Mengelompokkan fungsi yang sama atau kegiatan sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi.
Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan.
Departementasi Fungsional, organisasi menurut fungsi menyatukan semua orang yang terlibat dalam satu aktivitas atau beberapa aktivitas berkaitan yang disebut fungsi dalam satu departemen. Seperti pemasaran atau keuangan dikelompokkan ke dalam 1 unit. Mengelompokkan fungsi yang sama atau kegiatan sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi.
a. Kebaikan
• Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama.
• Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi.
• Memusatkan keahlian organisasi.
• Memungkinkan pengawasan manajemen puncak terhadap fungsi pada organisasi.
• Tugasnya jelas.
• Pengetahuan yang dibutuhkan tidak banyak.
• Hanya membutuhkan manajer saja yang harus berwawasan luas.
• Mudah dijelaskan pada anggota bila ada persoalan.
• Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama.
• Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi.
• Memusatkan keahlian organisasi.
• Memungkinkan pengawasan manajemen puncak terhadap fungsi pada organisasi.
• Tugasnya jelas.
• Pengetahuan yang dibutuhkan tidak banyak.
• Hanya membutuhkan manajer saja yang harus berwawasan luas.
• Mudah dijelaskan pada anggota bila ada persoalan.
b. Kelemahan
• Menciptakan konflik antar fungsi.
• Adanya kemacetan pelaksanaan tugas.
• Umpan balik yang lambat.
• Memusatkan pada kepentingan tugasnya.
• Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.
• Kejenuhan akibat monotonnya aktivitas.
• Komunikasi antar area tidak lancar terutama bila ada problem.
• Individu dalam bekerja hanya memperhatikan struktur hierarki.
• Menciptakan konflik antar fungsi.
• Adanya kemacetan pelaksanaan tugas.
• Umpan balik yang lambat.
• Memusatkan pada kepentingan tugasnya.
• Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.
• Kejenuhan akibat monotonnya aktivitas.
• Komunikasi antar area tidak lancar terutama bila ada problem.
• Individu dalam bekerja hanya memperhatikan struktur hierarki.
2. Departementasi Devisional
Departementasi
berdasarkan divisi melihat produk, layanan, dan klien sebagai faktor dasar
pengelompokan. Pola ini digunakan untuk memudahkan usaha antisipasi ancaman
atau oportuniti dari luar organisasi. Misalnya pada organisasi otomotif,
organisasi terbagi atas divisi otomotif, divisi internasional, divisi keuangan.
Departementasi
divisional, departemen perusahaan besar yang berupa bisnis terpisah mungkin
ditujukan untuk membuat dan menjual produk spesifik atau melayani pasar
spesifik. Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan,
dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya
sendiri. Struktur organisasi terdiri dari :
1. Struktur organisasi divisional atas dasar produk.
Setiap
departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur
ini dipakai bila teknologi pemprosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.
Setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk
yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi produk adalah pola logik yang
dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan
metoda-metoda pemasaran yang sangat telah disesuaikan.
2. Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
Departementalisasi
wilayah, kadang-kadang juga disebut departementalisasi daerah, regional atau
geografis, adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi
berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya.
Faktor-faktor lokasi yang terutama menjadi pertimbangan adalah sumber bahan
mentah, pasar dan tenaga kerja. Perusahaan yang menjual produknya diberbagai
wilayah yang tersebar luas, dapat membaginya menjadi kelompok-kelompok wilayah
dengan manajer tersendiri (area manager) untuk setiap wilayah.
Perusahaan-perusahaan jasa, perbankan dan peruahaan-perusahaan bukan
manufakturing lainnya lazin diorganisasikan atas dasar wilayah, dengan membuka
kantor-kantor cabang.
3.
Struktur organisasi divisional atas dasar langanan.
Departementalisasi langganan adalah
pengelompokan kegiatan-kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk atau
jasa tertentu. Pembentukan divisi ata dasar langganan ini terutama digunakan
dalam pengelompokan kegiatan-kegiatan penjualan atau pelayanan, dan diperlukan
bila suatu divisi menjual sebagian besar atau semua produknya kepada suatu
kelas langganan tertentu. Sebagai contoh, perusahaan elektronika mungkin
mempunyai divisi-divisi yang terpisah untuk langganan militer, industri dan
konsumen. Sebagai suatu pedoman umum, perusahaan-perusahaan manufacturing
dengan garis produk yang sangat beraneka ragam cenderung diorganisasikan atas
dasar langganan atau produk.
4. Struktur organisasi divisional atas dasar proses.
Pengelompokan
kegiatan atas dasar proses yang sering dijumpai dalam departemen produksi.
Kegiatan-kegiatan ini dapat dikelompokan menjadi departemen pemboran,
penggilingan, penggergajian, perakitan dan penyelesaian terakhir. Ini digunakan
atas dasar pertimbangan ekonomis. Departementalisasi proses atau peralatan
adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan atas dasar proses atau peralatan
produksi. Hal ini sering dijumpai dalam departemen produksi. Kegiatan-kegiatan
suatu pabrik menufacturing dapat dikelompokkan menjadi departemen-departemen
pemboran, penggilingan, penggergajian, perakitan dan penyelesaian terakhir.
Tipe departementalisasi ini mempunyai kegunaan bila mesin-mesin atau
peralatan-peralatan yang digunakan memerlukan ketrampilan-ketrampilan
pengoperasian khusus atau akan lebih ekonomis bila kapasitas digunakan
sepenuhnya. Pendekatan proses atau peralatan terutama ditentukan atas dasar
pertimbangan ekonomis.
5. Struktur organisasi atas dasar
alphanumerical
Dapat digunakan
pada pelayanan telepon, misalnya nomor 000000500000 ditempatkan dalam satu
departemen dan lainnya di tempatkan di departemen yang lain juga
3.
Organisasi Proyek dan Matrik
Merupakan bentuk departementasi campuran (hybrid design). Ini dilakukan
dengan mengkombinasikan kebaikan – kebaikan dari system fungsional dan
divisional dengan menghindarkan segala kelemahannya. Misalnya, organisasi
selain dibagi menurut divisi, juga ditetapkan suatu organisasi baru semacam
proyek akan ditugasi khusus dengan orang-orang yang berasal dari sejumlah
divisi.
Sumber
http://www.manajemenn.web.id/2011/08/pengertian-pengorganisasian.html
Materi
Arimbi kurniasari,Sistem informasi tingkat pertama.Universitas Gunadarma.
http://www.slideshare.net/paksun70/bentuk-bentuk-organisasiwww.academia.edu/5090194/Desain_dan_Struktur_Organisas
id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_manajemen
id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_manajemen