Popular Post

Posted by : Unknown Friday, December 1, 2017



Kaitan Agama & Masyarakat dapat dibuktikan dengan adanya pengetahuan agama, Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, figur Nabi, pemahaman religi yang memperkuat adanya Tuhan Yang Maha Esa.


Soal :
1. Apa yang menjadi fungsi agama dalam masyarakat ?

2. Bagaimana menjaga harmonisasi antar umat beragama di Indonesia ?

3. Bagaimana penerapan nilai-nilai, norma-norma keagamaan agar mampu mendorong pola fikir manusia (masyarakat) agar terhindar dari perbuatan tercela seperti melakukan tindak korupsi, menyakiti sesama misalnya dengan menyebar fitnah, minum yang beralkohol atau narkoba ?

4. Menurut anda bagaimana Agama dapat menyatukan visi misi mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa  ?

Jawaban

1. Kaitan Agama & Masyarakat dapat dibuktikan dengan adanya pengetahuan agama, Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, figur Nabi, pemahaman religi yang memperkuat adanya Tuhan Yang Maha Esa. Bila dikaitkan dengan pendidikan islam, sebenarnya manusia sudah memiliki naluri untuk hidup bersama sejak lahir. Untuk itu, manusia disebut sebagai makhluk homo sosius. Sekurang-kurangnya ada keinginan untuk menyatu dengan lingkungan alam dan sekitarnya. Untuk dapat menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan itu, manusia harus menggunakan fikiran, perasaan dan kemauannya, serta harus senantiasa hidup dengan sesamanya. Untuk itu, manusia dituntut untuk dapat menyempurnakan dan memperluas sikap, tindak tanduknya, agar tercapai kedamaian dengan lingkungannya. Secara rinci, fungsi agama dalam kehidupan bermasyarakat adalah untuk memperbaiki (islah). Antara lain fungsi-fungsi adalah:
1. Berfungsi edukatif
Para penganut agama mengemukakan bahwa ajaran agama yang mereka anut memberikan ajaran-ajaran yang harus dipatuhi, karena secara yuridis ajaran agama itu berfungsi menyuruh dan melarang. Kedua unsur itu memiliki latar belakang dalam pengarahan bimbingan agar para penganutnya memiliki kepribadian yang baik dan terbiasa dengan yang baik menurut ajaran agama masing-masing.
Dalam agama islam, salah satu tugas Rasulullah selama da’wah adalah untuk memperbaiki akhlak umatnya. Maka, dalam masalah adab, akhlak, kita akan menemukan banyak riwayat hadits yang menyuruh kita untuk melakukan suatu perbuatan baik, atau untuk tidak melakukan suatu perbuatan keji. Salah satu contohnya adalah hadits yang berisi larangan untuk marah.

2. Sebagai Penyelamat
Di mana pun manusia berada, dia pasti selalu menginginkan dirinya selamat. Keselamatan yang meliputi bidang luas adalah keselamatan yang diajarkan oleh agama, baik keselamatan dunia maupun akhirat. Dalam mencapai keselamatan itu, agama mengajarkan kepada penganutnya melalui pengenalan kepada masalah sakral berupa keimanan pada tuhan. Pengenalan tersebut berujuan agar dapat berkomunikasi baik secara langsung maupun melalui perantara menuju ke arah itu, dengan berbagai cara sesuai dengan ajaran agama itu sendiri.

3. Sebagai pendamaian
Seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai ketenangan batin melalui tuntunan agama. Rasa berdosa dan rasa bersalah akan hilang dari batinnya, bila seorang pelanggar itu sudah menebus dosanya dengan bertaubat, pensucian atau dengan penebusan dosa.
Sebagai contoh, apabila ada seseorang yang melakukan perbuatan zina, sedang dia sudah menikah, maka dia akan dikenai had berupa rajam.

4. Sebagai sosial control.
Para penganut agama sesuai dengan ajaran agama yang dipeluknya akan terikat batin dengan tutunan ajaran itu, baik secara pribadi maupun kelompok. Hal ini karena ajaran agama dianggap sebagai norma oleh para pengikutnya, sehingga secara tidak langsung, ajaran agama juga bisa menjadi pengawas bagi para penganutnya, baik secara individu maupun kelompok.

5. Sebagai pemupuk rasa solidaritas.
Secara psikologis, para penganut agama yang sama akan memiliki kesamaan dan kesatuan iman dan kepercayaan. Rasa kesatuan itu akan membina rasa solidaritas dalam kelompok maupun perorangan, bahkan kadang-kadang dapat membina rasa persaudaraan yang kokoh. Bahkan balam beberapa agama, rasa persaudaraan itu bahkan dapat mengalahkan rasa kebangsaan.

6. Sebagai transformative.
Ajaran agama dapat mengubah kehidupan kepribadian seseorang atau kelompok menjadi sebuah kehidupan baru sesuai dengan tutunan ajaran agama yang dianutnya. Kehidupan barunya itu kadangkala mampu mengubah kesetiannya pada adat atau norma kehidupan yang dianutnya sebelum itu.

5.Sebagai kreatifitas.
Ajaran agama mendorong dan mengajak para penganutnya agar bekerja dengan produktif, bukan semata-mata karena untuk kepentingan pribadi, namun juga untuk kepentingan orang lain. Penganut agama tidak hanya diperintahkan untuk bekerja secara rutin dalam pola hidup yang sama, akan tetapi juga dituntut untuk melakukan inovasi dan penemuan baru.

6.Sebagai Sublimatif
Ajaran agama mengkuduskan segala usaha manusia, baik secara duniawi paupun ukhrawi.  Selama usaha yang dijalankan seseorang itu tidak bertentangan dengan norma-norma agama, dilakukan dengan niat tulus, karena dan untuk Allah, maka itu merupakan bagian dari ibadah.

2. Menurut saya untuk menjaga harmonisasi antar umat beragama di Indonesia adalah toleransi beragama. Karena dengan toleransi beragama kita menciptakan kerukunan umat beragama baik dari lingkungan maupun secara luas. Toleransi beraga bisa dlikaukan dengan cara tanggung jawab mengenai ketentraman, keamanan,  dan ketertiban termasuk memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama, menumbuh kembangkan keharmonisan saling pengertian, saling menghormati, dan saling percaya di antara umat beragama bahkan menertibkan rumah ibadah. Dan disinilah Pemerintah harus menjadi peran utama, untuk menyatukan perbedaan.

3. Penerapan nilai-nilai, norma-norma keagamaan agar mampu mendorong pola fikir manusia (masyarakat) agar terhindar dari perbuatan tercela seperti melakukan tindak korupsi, menyakiti sesama misalnya dengan menyebar fitnah, minum yang beralkohol atau narkoba yaitu dengan adanya norma agama. Norma agama mampu mendorong pola fikir manusia dengan cara menghidupkan kembali agama itu sendiri. Caranya dengan dibentuknya pengajian bulanan atau bahkan mingguan. Dengan begitu tempat ibadah seperti mushola  yang berfungsi untuk sholat berjamaah 5 waktu, berfungsi juga untuk berinteraksi dan saling silaturrahim. Kita juga bisa bersedekah setelah selesai sholat yang berarti dia menghidupkan lingkungannya membantu sesamanya. Dengan adanya organisasi di dalam lingkungan yang di koordinasikan oleh orang tua dan remaja di sekitar untuk mebuat kegiatan yang dapat membangkitkan semangat beragama seperti membuat acara Maulid Nabi, Isra Mi'raj, Tahun baru islam. Kalau agama hidup secara otomatis setiap orang akan menerapkan nilai - nilai dan norma - norma keagamaan. Sebaliknya, orang yang berusaha menerapkan nilai dan norma agama tanpa adanya "kehidupan beragama" akan hancurlah kehidupannya.

4. Agama dapat menyatukan visi misi mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa, karena agama itu mengatur seluruh sistem dalam kehidupan. Walaupun tidak menutup kemungkinan ada orang yg berpikir berbeda dalam artian agama itu tidak ngatur seluruh kehidupan, seperti agama tidak ada urusannya tentang politik dll. Dalam islam sendiri udah dijelaskan kan dalam hadis nabi, yaitu "Cinta tanah air bagian dari iman." jadi dari hadis itu ga ada alasan dalam islam untuk tidak mempertahankan persatuan dan kesatuan negaranya.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © FlashLeo - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -