- Back to Home »
- Laporan Keuangan Perbankan
Posted by : Unknown
Tuesday, February 28, 2017
Laporan
Keuangan Perbankan
Laporan keuangan atau financial
report adalah bentuk laporan yang menyajikan informasi seputar keuangan
seperti arus kas, dan lain-lain untuk suatu instansi. Atau bisa juga merupakan
ringkasan dari suatu proses pencatatan, serta ringkasan dari transaksi keuangan
yang disusun untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pertimbangan dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan keuangan perbankan.
Laporan keuangan
perbankan adalah ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat
tertentu yang berisi informasi tentang presentasi perusahaan di masa lampau dan
dapat memberikan petunjuk untuk penetapan kebijakan di masa yang akan datang.
1.1 Fungsi Perbankan
Menurut Budisantoso (2006:9) secara
lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of
development, dan agent of services.
1. Agent of trust
Dasar
utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal menghimpun
dana maupun penyaluran dana.
2. Agent of Development
Kegiatan
perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat
dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi.
Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter
tidak bekerja dengan baik.
3. Agent of Service
Di
samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga
memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa
ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian secara luas.
Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang
berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.
Dan
dari definisi-definisi yang telah tertulis diatas, maka dapat kita garis bawahi
bahwa yang dimaksud dengan bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang
dan fungsi untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang
memerlukan dana tersebut.
1.2 Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Perbankan
Dalam
dunia perbankan tentu saja ada beberapa jenis laporan keuangan. Jenis-jenis
laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1. Neraca Bank
Neraca bank adalah ikhtisar / informasi yang
menunjukkan posisi harta, modal, kewajiban sebuah badan usaha pada periode
waktu tertentu. Disebut neraca karena adanya keseimbangan antara harta,
kewajiban dari satu pihak dengan pihak yang lain (pemodal) atau biasa disebut
dengan balance sheet. Definisi neraca bank lainnya adalah laporan
keuangan yang digambarkan dengan sistematis untuk menunjukkan posisi keuangan
suatu perusahaan yang didalamnya termuat harta, hutang, dan modal. Berikut ini
adalah elemen neraca bank :
1. Kelompok Aset
1. Investasi Jangka Panjang (long term investment).
2. Aset tetap (Fixed Asset) dan aset yang tidak berwujud (Intangible Asset)
3. Aset lancar
4. Aset lainnya
2. Kelompok Kewajiban
1. Kewajiban Lancar (current liabilities)
2. Kewajiban Jangka Panjang (long – term debts)
3. Kewajiban Lainnya
3. Kelompok Ekuitas
1. Modal saham
2. Disagio/Agio saham
3. Cadangan saldo laba
2. Laporan Rugi/Laba Bank
Laporan
laba/rugi bank (Profit and Loss Statement) atau lebih dikenal juga dengan
Income Statement dari suatu Bank umum adalah suatu laporan keuangan bank yang
menggambarkan pendapatan dan biaya operasional dan non operasional bank serta
keuntungan bersih bank untuk suatu periode tertentu. Laporan laba rugi menurut
ketentuan Bank Indonesia :
I.
PENDAPATAN
1. Pendapatan operasional
1. Pendapatan operasional
a. Hasil
bunga
b. Provisi dan komisi
b. Provisi dan komisi
2.
Pendapatan non operasional
Jumlah
Jumlah
II.
BIAYA
1. Biaya Operasional
1. Biaya Operasional
a.
Biaya bunga
b. Biaya lainnya
Jumlah
Jumlah
2. Biaya non operasional
Jumlah
III. Laba/rugi sebelum pajak
IV. Sisa laba/rugi tahun lalu
3. Laporan Kualitas Aktiva Produktif
Aktiva
diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa mendatang
yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa yang timbul dari kontrak
yang belum dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang didalamnya
terkandung kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut hukum atau keadilan
bagi orang atau sekelompok orang tertentu. Aktiva juga diartikan sebagai
manfaat ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau dikendalikan oleh entitas
tertentu pada masa mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu
(Marianus Sinaga, 1997).
Dalam
laporan keuangan bank, sejak tahun 2001 laporan keuangan bank harus dilengkapi
laporan kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya. Kualitas aktiva
produktif akan teridikasi dari tingkat kelektibilitasnya. Tingkat
kolektibilitasnya adalah lancar ( L ), dalam perhatian khusus ( DPK ), kurang
lancar ( KL ), diragukan ( D ), dan macet ( M ). Semakin rendah tingkat
kolektibilitasnya menunjukan semakin banyak aktiva produktif yang bermasalah. Aktiva
produktif yang bermasalah bila masuk kelompok kurang lancar, diragukan bahkan
macet. Bila ini terjadi mengindikasikan aktiva produktif semakin tidak sehat.
4.
Laporan Komitmen dan Kontigensi
- Komitmen bank
Komitmen bank adalah suatu ikatan
atau kontrak atau berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak oleh
bank lain dalam rupiah maupun valuta asing, dan harus dilaksanakan apabila
persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi. Komitmen ini dapat bersifat
tagihan ataupun kewajiban bagi bank. Komitmen tagihan adalah komitmen yang
diterima oleh bank dari pihak lain dan komitmen kewajiban adalah komitmen yang
diberikan oleh bank kepada nasabah dan atau pihak lain. Komitmen disajikan
dalam laporan komitmen dan kontijensi tanpa pos lawan
Tagihan komitmen antara lain :
a. Fasilitas pinjaman yang diterima dari pihak lain yang belum ditarik
b. Posisi pembelian valuta asing dll.
a. Fasilitas pinjaman yang diterima dari pihak lain yang belum ditarik
b. Posisi pembelian valuta asing dll.
Kewajiban komitmen antara lain :
a. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
b. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
c. Irrevocable L/C yang masih berjalan
d. Posisi pemebelian valuta asing
a. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
b. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
c. Irrevocable L/C yang masih berjalan
d. Posisi pemebelian valuta asing
- Ø Kontijensi
Kontijensi
atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung syarat
merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank
sehari-hari. Kontijensi yang dimiliki oleh suatu bank dapat berakibat tagihan
atau kewajiban bagi bank yang bersangkutan.
Kontijensi adalah suatu keadaan yang
masih diliputi ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi
oleh suatu perusahaan, yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak
terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan dating. Pengungkapan akan
peristiwa kontijensi diharuskan dalam laporan keuangan.
Jenis transaksi kontijensi, dalam
transaksi bank dapat ditemukan beberapa jenis transaksi kontijensi seperti Garansi
bank, letter of credit yang dapat dibatalkan (revocable) yang masih berjalan,
transaksi opsi valuta asing, pendapatan bunga dalam penyelesaian.
Semua
jenis transaksi diatas apabila ditemukan dalam transaksi sehari-hari wajib
untuk dilaporkan dalam laporan keuangan melalui rekening administrative, yang
dapat berupa tagihan maupun kewajiban.
Link
:
https://www.slideshare.net/ahmadmuhoriah88/laporan-keuangan-perbankan
(Diakses pada tanggal 28-02-2017 Jam 15.00)
http://rocketmanajemen.com/contoh-laporan-keuangan-bank/
(Diakses pada tanggal 28-02-2017 Jam 15.00)
https://alvinheadhunters.wordpress.com/2012/03/23/119/
(Diakses pada tanggal 28-02-2017 Jam 15.00)
http://www.kajianpustaka.com/2013/01/pengertian-dan-fungsi-perbankan.html
(Diakses pada tanggal 28-02-2017 Jam 15.00)
http://andreyanto-gunadarma.blogspot.co.id/2013/03/pengenalan-laporan-keuangan-perbankan.html
(Diakses pada tanggal 28-02-2017 Jam 15.00)
http://infokodebank.blogspot.com/2015/07/pengertian-dan-komponen-laporan.html
(Diakses pada tanggal 28-02-2017 Jam 15.00)