Popular Post

Posted by : Unknown Friday, April 15, 2016



Asep Kurnianan / 31114733
2DB01


Apakah Sudah Ada Demokrasi Di Negara Kita? 
 
            Apakah Indonesia sudah Demokrasi? Sudah atau belum? Menurut saya indonesia belum sepenuhnya demokrasi, alasannya? Ya banyak, sebelum kita tau lebih lanjut apakah indonesia sudah demokrasi atau belum, sebelumnya kita harus mengenal dahulu demoktrasi berasal dari mana. Ya menurut sumber dari wikipedia, Demokrasi berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία (dēmokratía) "kekuasaan rakyat", yang terbentuk dari δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan" pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani, salah satunya Athena; kata ini merupakan antonim dari ἀριστοκρατία (aristocratie) "kekuasaan elit". Secara teoretis, kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya sudah tidak jelas lagi.  Sistem politik Athena Klasik, misalnya, memberikan kewarganegaraan demokratis kepada pria elit yang bebas dan tidak menyertakan budak dan wanita dalam partisipasi politik.
            Jadi Secara bahasa Demokrasi adalah kekuasaan yang berada ditangan rakyat(pemerintahan rakyat). Maksud dari pemerintahan rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi dipenggang oleh rakyat. Jadi demokrasi adalah sebuah bentuk sistem pemerintahan dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat yang dijalankan oleh pemerintah. Jadi menurut saya indonesia belum sepenuhnya demokrasi, alasannya bila kita melihat definisi demokrasi yang sedemikian, maka tampaknya Indonesia sudah menjadi negara yang cukup demokratis tetapi masih banyak kekurangan. Di indonesia kita punya parlemen yang berfungsi untuk menjadi penyeimbang dan pengecek kekuasaan presiden. Kita punya lembaga kehakiman yang bisa berfungsi menjadi penengah bila terjadi konflik antara lembaga eksekutif dan legislatif,  tetapi ada saja oknum-oknum yang tidak nertanggung jawab. Ada juga ketidak adilan hukum yang ada di indonesia banyak rakyat yang menjadi korban karena hukum di indonesia bisa di beli.
            Kita juga punya pemilu, yang fungsinya tidak hanya untuk memastikan terjadinya rotasi kekuasaan, melainkan juga untuk memastikan bahwa suara mayoritas akan menjadi penentu utama pertimbangan kebijakan-kebijakan publik, tetapi pada dasarnya masih banyak oknum-oknum yang bermain curang, tidak adil dalam menjalankannya, masih banyak kekurangan dalam pemilihan umum ini. Seperti pemilihan Presiden tahun 2014, saya melihat masih banyak kekurangan seperti di sebagian daerah, waktu itu saya melihat kecurangan di daerah papua, kecurangan dari petugas pemilu yang mencoblos surat suara pemilihan umum calon presiden dan wakil presiden nomer 2, disana tidak ada warga yang ikut memilih hak suara hanya petugas pemilihan umum yang ada dan mencoblos, memilih nomer 2, dan terus menerus, dan itu sangat tidak adil. Kebetulan saya pendukung nomer 1, huhuh sedih. Ada juga oknum yang membayar warga untuk memilih salah satu calon presiden dan wakil presiden. Dan disitulah sisi demokrasi menjadi negatif.
            Contoh lainya indonesia belum demokrasi adalah seperti Dewan perwakilan yaitu (DPR,DPRD, dll )disana masih banyak yang bermasalah. alasannya orang yang duduk di dewan perwakilan seperti DPR, DPRD dan lain lebih banyak tidak mewakili kepentingan golongan yang memilihnya di daerah pemilihannya atau sebut saja rakyat yang memilih mereka menjadi perwakilan rakyat, yang sering terjadi adalah mereka mewakili kepentingan partai, padahal partai sendiri belum tentu mewakili golongan rakyat. Contohnya apabila suatu UU dikeluarkan (apalagi yang berkaitan langsung dengan rakyat) lihat saja reaksi publiknya. Kebanyakan mendapat penilaian buruk dari publik, artinya produk UU yang dihasilkan tidak mewakili suara rakyat. Terlebih lagi kalau banyak yang tidak tahu dan tidak melaksanakan UU tsb, itu artinya demokrasi di negeri ini pincang. Apalagi para wakil rakyat cuma duduk saja, dan cuma tidur di dalam persidangan, tidak melaksanakan tugas dengan baik mewakili suara rakyat, pada akhirnya rakyat di kecewakan dan akhirnya demo tetapi demo juga percuma karena anspirasi rakyat tidak di dengarkan oleh pemerintah dan perwakilannya. Padahal dia di gaji dari uang rakyat, dan ada istilah dari rakyat unuk rakyat tapi itu bulshit ada juga dari rakyat untuk mereka yang mengambil kekuasaan di indonesia, pada akhirnyanya rakyat yang menderita. Ada juga para pejabat pemerintahan, dan dewan perwakilan rakyat yang menyelewengkan uang negara seperti korupsi, sungguh miris di Indonesia.
Indonesia juga masih belum demokrasi di level budaya dan civil society, demokrasi di Indonesia masih sangat lemah. Jadi di Indonesia menurut saya sudah demokrasi, tetapi demokrasinya berkarat , tidak berarti, karena banyak tirani disana sini. Terimakasih.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © FlashLeo - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -