- Back to Home »
- Tugas 3 Ilmu Budaya Dasar #
Posted by : Unknown
Saturday, May 12, 2018
Tema-tema
IBD merupakan tema-tema inti permasalahan dasar manusia yang dialami dan
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, seperti tema-tema yang meliputi
cinta kasih, keindahan, penderitaan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab,
kegelisahan, dan harapan. Secara sederhana IBD adalah
pengetahuan yang diharapkan dapat membcrikan pengetahuan dasar dan pengcrtian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan
kebudayaan.
Istilah IBD
dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang
berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities
itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi,
berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan
seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah
nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia
berbudaya. Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu
yaitu The Humanities di samping tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yang lain
sebagai manusia itu sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau Basic
Humanities) sebagai satu matakuliah tidaklah identik dengan The Humanities
(yang disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi: Pengetahuan Budaya).
Tujuan Ilmu
Budaya Dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran,
khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan
penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus. Untuk
bidag menjangkau tujuan tersebut di atas, diharapkan Ilmu Budaya Dasar dapat:
a. Mengusahakan penajaman kepekaan terhadap lingkungan
budaya, sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
b. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk dapat
memperluas pandangan mereka tcntang masalah kemanusiaan dan budaya, serta
mengembangkan daya kritis mercka tcrhadap persoalan-persoalan yang menyangkut
kedua hal tersebut.
c. Mengusahakan agar mahasiswa sebagai calon pcmimpin
bangsa dan negara, serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh
ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotaan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi
karena ruang lingkup pendidikan kita amat dan condong membuat manusia spesialis
yang berpandangan kurang luas.
d. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi, agar
mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang
sama, para akademisi diharapkan dapat lebih lancar berkomunikasi. Kalau cara
berkomunikasi ini selanjutnya akan lebih memperlancar pelaksanaan pembangunan
dalam berbagai bidang keahlian. Meskipun spesialisasi sangat penting, spesialisasi
yang terlalu sempit akan membuat dunia seorang mahasiswa/sarjana menjadi terlalu
sempit. Masyarakat yang pcrcaya pada pentingnya modernisasi tidak akan dapat
memanfaat-kan secara penuh sarjana-sarjana demikian, sebab proses modernisasi memerlukan
orang yang berpandangan luas.